Ciri-ciri PELAKOR nggak bisa langsung disimpulkan secara langsung. Ketika beberapa ciri-ciri ini muncul sebaiknya cari tahu dengan pasti dan komunikasikan dengan baik alasan-alasan sikapnya yang mulai berubah. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Mungkin dia benar sedang tertarik dengan suami orang atau malah dia ternyata ingin menarik kembali perhatian sang suami.
Ciri-ciri yang sering ada
walau tidak semuanya benar namun akurat 89%
1.
Narsistik
Narsistik merupakan suatu
gambaran individu yang cenderung suka meminta pengaguman, pujian dan pemujaan
diri tentang kebutuhan akan keunikan, kelebihan, kesuksesan, kemampuan yang
lebih tinggi dibandingkan orang lain, serta meminta perhatian yang lebih dari
orang lain sebagai bentuk penilaian atas dirinya.
Menurut Handayani (2016),
kepribadian narsistik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.
Narsistik tidak tampak (vulnerable narcissism)
Narsistik tidak tampak
(vulnerable narcissism) menggambarkan individu yang cenderung menunjukkan sikap
membela diri, rapuh, menyangkal, ingin selalu lebih dari orang lain,
ketidak-cakapan, cenderung merasa kurang, berpengaruh negatif. Vulnerability
pada harga diri membuat individu dengan kecenderungan narsistik mudah terluka
oleh kritik. Selain itu, individu dengan narsistik tidak tampak lebih sering
terlihat cemas, khawatir, curiga, gugup, emosional, sengit, dan suka mengeluh.
b.
Narsistik tampak (grandiose narcissism)
Narsistik tampak (grandiose
narcissism) menggambarkan individu yang cenderung menganggap dirinya istimewa,
cenderung untuk memamerkan diri, membutuhkan banyak pujian dari orang lain,
melakukan agresi, dan sikap mendominasi di lingkungannya. Selain itu, individu
dengan narsistik tampak juga memiliki sifat keras kepala, memiliki perilaku
yang tidak sopan, pandai berbicara, cenderung asertif, dan sering menjadi
seseorang yang menentukan sesuatu dalam lingkungannya.
2.
Rendah
diri yang terselubung
Para PELAKOR memiliki sifat narsistik. Namun di sisi lain, PELAKOR memiliki rasa rendah diri
terhadap sesuatu. Entah itu penampilan, pekerjaan, hubungan, atau hal lain yang
membuat PELAKOR merasa tak dihargai.
rendah diri atau kompleks inferioritas adalah perasaan bahwa seseorang lebih
rendah dibanding orang lain dalam satu atau lain hal. Perasaan demikian dapat
muncul sebagai akibat sesuatu yang nyata atau hasil imajinasinya saja. Rasa
rendah diri sering terjadi tanpa disadari dan bisa membuat orang yang
merasakannya melakukan kompensasi yang berlebihan untuk mengimbanginya, berupa
prestasi yang spektakuler, atau perilaku antisosial yang ekstrem, atau keduanya
sekaligus. Tidak seperti rasa rendah diri yang normal, yang dapat mendorong
pencapaian prestasi, kompleks rasa rendah diri adalah berupa keadaan putus asa
parah, yang mengakibatkan orang yang mengalaminya melarikan diri saat mengalami
kesulitan.
3.
Mencari
pembenaran atas kesalahannya
Aku tidak mendapatkan apa
yang aku cari darinya. Dia pantas mendapatkan pembalasan seperti ini. Aku juga
berhak bahagia." Hal-hal seperti inilah yang biasanya PELAKOR katakan kepada diri sendiri. Ciri-cirinya
Ketika curhat pada orang
lain, PELAKOR membuat seolah-olah
gak pernah salah. Bahkan PELAKOR
juga menanamkan pembenaran ini dalam benaknya sendiri. Meski tahu kalau salah, PELAKOR gak pernah berusaha meminta
maaf. PELAKOR juga sering
mengabaikan hati nuraninya sendiri. Alhasil, PELAKOR terbiasa merasa benar dan akan sangat sakit hati jika
merasa disalahkan. Ketika PELAKOR merasa
tersudut, biasanya PELAKOR diam dan
mengajak hubungan intim kepada pasangan yang sudah tidak disukainya.
4.
Punya
Hubungan Tak Sehat dengan Orangtua
PELAKOR
bisa tampil dg mempesona dan pintar Jika dia berbohong atau berbicara kasar
kepada orangtuanya, PELAKOR memiliki
hubungan disfungsional. Ciri-ciri yang paling kelihatan adalah PELAKOR memaki atau memarahi orang
tuanya dan merasa itu tidak salah. Biasanya juga, sifat ini turunan dari orang
tua yang secara tidak sadar diikuti.
5.
Selalu Rapi dengan Barang Pribadi, tapi Lupa
Detail
Akan menuntut pasangan untuk
tidak melanggar privasi dan bisa benar-benar marah jika pasangan ingin melihat
jejaring sosial atau ponsel. Ponsel selalu dalam pengawasan. Jika dibiarkan
begitu saja, BIASANYA sudah di hapus chatting nya. Mungkin hal yang lumrah
ketika PELAKOR sering sibuk dengan
gadget-nya. Tapi jangan sampai hanya karena sibuk bersosialisasi lewat
handphone jadi lupa waktu dan mengabaikan kewajiban-kewajibannya sebagai istri.
Namun PELAKOR akhir zaman
pintar-pintar. PELAKOR tidak
mengabaikan kewajibannya agar chat BEJAD terus berjalan.
6.
Hobi
Mengkritik dan Mengoreksi Pasangan
Saat PELAKOR ketahuan, PELAKOR
akan bersikeras bahwa ia tidak melakukan kesalahan. PELAKOR akan bersikap manipulatif agar kesalahan tidak berada di
pihaknya. Ia juga akan memojokkan suami setiap kali bertengkar.
7.
Nggak
betah ketika berada dekat dengan suaminya
Menghabiskan waktu dengan
keluarga adalah hal yang penting. Sekadar menghabiskan waktu berdua di rumah
atau jalan-jalan. Tapi kalau sang PELAKOR
terlihat nggak nyaman dengan suaminya dan merasa nggak betah, hal ini perlu
dipertanyakan. Apalagi kalau sang PELAKOR
sangat menunjukkan sikap nggak nyamannya, pasti bisa menjurus ke pertengkaran.
Sebaiknya hal ini juga ditindaklanjuti dengan mencari tahu dan menyelesaikan
segera masalah seperti ini kalau mau hubungan tetap langgeng. Namun PELAKOR akhir zaman terang-terangan
mengakui kebejadannya.
8.
Tanpa
sebab, ada saatnya tiba-tiba baik atau manja dengan suami
Tiba-tiba bersikap manja,
ada maksud tertentu yang sebenarnya ada dibalik itu. Bisa saja untuk menutupi
kecurangan atau bisa juga PELAKOR
sedang ada masalah dengan selingkuhan dan butuh sosok pria untuk mengobati
kegalauan, tentu saja hal itu akan langsung bisa didapatkan dari suami. Biasanya
PELAKOR justru menunjukkan sikap
dominan, suka mengkritik, bahkan mengoreksi. Dengan membuat Anda merasa perlu
mengoreksi diri sendiri, dia sekaligus mengalihkan pikiran suami dari
kecurigaan atas perilakunya di luar.
Banyak menuntut hal yang
bermacam-macam dan itu sulit untuk Anda wujudkan. Dia berubah seperti itu untuk
membuat suami merasa memiliki kekurangan banyak. Sehingga PELAKOR bisa pura-pura marah dan menghindar dalam waktu tertentu
sesuai keadaan.
"Ini adalah cara yang
digunakan PELAKOR akhie zaman untuk
memanipulasi agar suami meragukan penilaian dan pada akhirnya mempertanyakan
hak-hak suami sendiri,
9.
Tidak
ada gairah seksual
Biasanya PELAKOR pre akhir zaman sudah
kehilangan nafsu seksualnya, namun PELAKOR
akhir zaman menunjukkan hubungan seksual masih terjaga dan liar. Itu untuk
melampiaskan nafsunya atau berimajinasi dengan suami orang yang dicintainya.
10. Tiba-tiba sering bersenandung lagu
PELAKOR
akhir
zaman tiba-tiba menyanyikan lagu cinta busuk mengenai keadaan PELAKOR akhir zaman saat itu. Ketika
ditanya, PELAKOR akhir zaman dengan
terus terang menyatakan suka dengan lagu itu.
11. Nekat
PELAKOR
akhir
zaman tidak segan-segan mengancam akan meninggalkan semuanya tanpa pikir
panjang yang pada akhirnya pasangan menuruti kebejadannya. Kabar baik jika
sasarannya tercapai, kalau tidak? PELAKOR
akhir zaman akan merana.
Demikian beberapa hal ciri-ciri pengelana hati. Semoga bermanfaat bagi yang tersakiti.